Jejak Pesawat di Angkasa Tinggi

Sering kita lihat di angkasa yang tinggi ada jejak pesawat berupa asap. Pesawat yang melintas padahal sudah tidak ada tetapi asapnya masih bertahan  membentuk garis dan lama kelamaan menyebar. Sebenarnya penomena apakah itu?

Asap pesawat atau jejak pesawat adalah Contrail merupakan singkatan dari Condensate Trail atau jejak kondensasi. Jejak ini tercipta karena adanya kondensasi uap buangan bahan bakar pesawat.Bahan bakar jet adalah HYDRO CARBON atau bahan bakar yang mengandung hydrogen dan carbon. Dalam proses pembakaran di engine, hydro dan Carbon dibuang oleh engine jet pesawat terbang. Carbon sisa pembakaran menciptakan asap carbon dioksida dan carbon monoksida. Sedangkan dari pembuangan engine, hidrogen bereaksi dengan oksigen yang tak terbakar keluar sebagai uap air dari mesin jet. Namun karena ketinggian pesawat tsb berada disekitar 10 000 meter dan suhu diatas sana yang mencapai -50an celsius, maka buangan hidrogen yang bercampur dengan oksigen ini langsung terkondensasi menjadi butiran air es. Dan akhirnya menciptakan jejak bagaikan awan cirrus.

Pesawat apa saja, yang mampu terbang tinggi sekali sehingga ketinggiannya mencapai daerah yang memilki suhu -50 celsius dapat/bisa membuat jejak. Wing tip pesawat ( sebuah lekukan pada ujung sayap pesawat, lihat pesawat G4) juga mampu menciptakan jejak kondensasi. Hal ini terjadi karena terciptanya pada ujung lekukan ini, tercipta vortek turbulensi dimana ada daerah yang memiliki tekanan yang tinggi sekali sehingga mampu mengkondensasi udara menjadi air (ingat percobaan kalau kita memompa atau menekan udara dalam silinder cukup tinggi, maka kita akan mendapatkan butiran air.

Sumber dari  http://tanyasaja.detik.com/pertanyaan/4418-pesawat-dan-jejaknya

Lima Tahap SAR

Penyelenggaraan operasi SAR dilaksanakan melalui 5 tahap rangkaian tindakan yang dilakukan oleh suatu organisasi SAR dalam merespon suatu kejadian musibah, dimulai sejak diketahuinya ada musibah hingga akhir penanganan musibah tersebut. Lima tahap tersebut adalah:

Tahap Menyadari (Awareness Stage')

Adalah tahap disadari/diketahui adanya keadaan darurat atau musibah yang mengancam keselamatan jiwa penumpang pesawat terbang/kapal. Dalam tahap ini kecepatan informasi awal yang disampaikan sangat penting untuk dapat mencegah keadaan darurat/musibah lebih lanjut. Informasi awal bisa berasal dari pesawat terbang/kapal yang mengalami distress, unit-unit siaga (ATS, Radio Pantai), atau masyarakat umum yang mendengar dan menyaksikan terjadinya musibah

Tahap Tindak Awal (Initial Action Stage)

Kegiatan awal dengan melakasanakan aksi setelah disadari adanya keadaan darurat seperti melaksanakan tindakan-tindakan sebagai berikut: menentukan jenis keadaan darurat/musibah yang terjadi; menyiagakan fasilitas SAR; pencarian awal dengan menggunakan alat komunikasi (PRECOM) atau NOTAM.

Tahap Perencanaan (Planning Stage)

Pada tahap ini disusun rencana operasi pencarian, pertolongan, dan penyediaan tempat perawatan medis setelah evakuasi medis.

Tahap Operasi (Operation Stage)

Pada tahap yang merupakan pelaksanaan operasi berdasarkan rencana yang telah dilaksanakan.

Tahap Akhir Penugasan (Conclusion Stage)

Dalam tahap ini berarti pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan/penyelamatan dinyatakan telah selesai, semua SRU dikembalikan ke kesatuan masing-masing dan SMC membuat laporan.

Lima Komponen SAR

Untuk melaksankan operasi SAR secara cepat dan efektif maka harus tersedia lima komponen SAR.

Organisasi

Struktur organisasi tugas terdiri atas : SAR Coordinator (SC); SAR Mission Coordinator (SMC); On-Scene Coordinator (OSC); dan SAR Unit (SRU).

Fasilitas SAR (SAR Unit/SRU)

SRU adalah unit-unit yang melakukan operasi SAR di lokasi musibah/bencana, SRU terbagi menjadi tiga macam matra yaitu: SRU Laut seperti kapal dan rubber boat; SRU Udara seperti pesawat udara, helikopter; dan SRU Darat seperti Rescue Jeep, Rescue Truck dan ambulan.

Komunikasi

Komunikasi merupakan sarana untuk pertukaran informasi dalam kegiatan operasi SAR. Peralatan komunikasi yang digunakan seperti radion HF/VHF, telepon, INMARSAT, dan Beacon

Pelayanan darurat

Adalah komponen berupa penyediaan fasilitas perawatan darurat yang bersifat sementara, termasuk pemberian bantuan medis kepada korban di lokasi musibah sampai ke tempat penampungan/perawatan yang lebih memadai. Yang termasuk komponen ini adalah: posko-posko medis, dokter, paramedis, obat-obatan, dan rumah sakit

Dokumentasi

Adalah komponen berupa pendataan laporan atau kegiatan, biasanya didukung dengan data visual berupa foto/rekaman gambar seperti peta udara, laut dan topografi, analisa serta data-data seperti data kapal, data pesawat, dan manifes. Data-data ini akan menunjang efisiensi pelaksanaan operasi SAR serta meningkatkan kemampuan operasi.

Tiga Keadaan Darurat Dalam Sistem SAR

Tiga fase keadaan darurat merupakan suatu fase dimana suatu sistem trasnportasi mengalami keadaan darurat. Fase ini tidak harus berurutan dari pertama sampai ke-tiga, dengan demikian keadaan darurat bisa langsung ke Distresfa sehingga operasi SAR harus segera dilaksanakan.

Fase Meragukan ('Uncertainly Phase/INCERFA)

Tahap ini merupakan tahap di mana kondisi penumpang pesawat/kapal dalam keadaan meragukan karena mengalami keterlambatan tiba di tempat tujuan sesuai waktu yang diperkirakan

Fase Mengkhawatirkan ('Alert Phase/ALERFA)

Merupakan kelanjutan dari tingkat INCERFA di mana penumpang pesawat/kapal dalam keadaan mengkhawatirkan karena keselamatannya terancam.

Fase Memerlukan Bantuan ('Distress Phase/DISTRESSFA)

Merupakan kelanjutan dari tingkat ALERFA dimana penumpang pesawat/kapal memerlukan bantuan karena pesawat keadaan mendarat darurat, jatuh atau kapal dalam keadaan tenggelam, tabrakan, terbakar dan lain-lain.

Sistem SAR

Dalam sistem transportasi pelayaran dan penerbangan, faktor keselamatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem tersebut sehingga baik IMO maupun ICAO sebagai regulator secara internasional mengatur masalah keselamatan secara ketat melalui konvensi yang mengikat bagi negara anggota yang telah meratifikasinya. Sebagai pedoman bagi negara-negara anggota dalam mengimplementasikan pelayanan SAR di bidang pelayaran dan penerbangan maka IMO dan ICAO menerbitkan manual yang dikenal dengan IAMSAR Manual.

Dalam melaksanakan operasi SAR harus dilaksanakan secara cepat dan andal serta dilaksanakan oleh personel berketrampilan yang telah memperoleh pendidikan dan pelatihan. Dalam dunia pelayaran dan penerbangan, penyelenggaraan operasi SAR digunakan suatu sistem SAR, terdiri dari 5 tahap kegiatan ditunjang dengan dengan 5 komponen dengan memperhatikan 3 keadaan darurat (emergency phase).

Chopper Number

Who know about CHOPPER?

I heard this word when I joined in Helicopter Squadron. The instructure who teach Helicopter Flying School are called CHOPPER. It just for basic training intructure of helicopter, especially in 7th Squadron.

The instructure who teach basic training in 7th Squadron get Chopper Number. I think its number is honourable number for the instructure. Here's the number untill 2010:


01 Suhardono
02 Komar Sumawiria
03 Boy Lumowa
04 Joko Purnomo
05 Iskandar
06 Kosar Suryana
07 Henki Dauhan
08 Taryun Adul
09 Sutradjo
10 J.W. Bastiaans
11 Hernes Hutabarat
12 Djoko Winarko
13 IGB. Wirya
14 Rahadi Sukandar
15 Sudarto
16 Sudiarto
17 Taufik Kadiran
18 F.X. Suwarno
19 Subandrio
20 Mutanto Yuwono
21 Hari .R. Gamdani
22 Mahmud Dimyati
23 E.Kosasih
24 Santos Mokoginta
25 T.Djohan.B.
26 F.Sulaskito
27 Wardjoko
28 Sutrisno
29 Hastanto
30 Isnawan
31 Sukamto.H.
32 A..Hasan Sadjat
33 Monggur.P
34 Adityawarman
35 IGN.Basuki
36 Sunaryo
37 A. Suradji
38 Dwi Djatmiko
39 Bambang Wahyudi
40 Sudjono
41 Widiantoro
42 Dedi Permadi
43 A.Rasyid
44 Hermansyah
45 Deddie R. Semet
46 Imron Nasution
47 Nazirsyah
48 Irawan Nurhadi
49 Hari Widodo
50 Abd . Syukur
51 H. Dumex Dharma
52 Suparmono
53 Fajar.s
54 Ahmad Sadjili
55 Oka Prawira
56 Tahyodi
57 M.Barkah
58 Maman S
59 Djoko S
60 Sukarto
61 Kuswantoro
62 Daryatmo
63 B.Darma.s
64 Sri Dhuto D
65 Adriadi
66 Wahyu Widodo
67 Agus S
68 Sudjendro
69 Hari mursanto
70 Daan Sulfi
71 Zulhasymi
72 Arifin Syahrir
73 Tarmudji Hadi S
74 Sapuan
75 Rasrendro
76 Anggit B. W.
77 Khairun Aslam
78 M. Syafii 

Thank you so much SIR!!!!

Jebolan Soloy Skadron Udara 7


Skadron Udara 7 merupakan Skadron Udara operasional sekaligus sebagai Skadron Pendidikan. Sebagai Skadron Pendidikan, Skadron Udara 7 telah mencetak lebih dari 450 penerbang Helikopter baik di Angkatan Udara, Angkatan Darat dan Laut.

Bulan April tahun 2010 ini telah bertambah lagi alumni Skadron Udara 7, yaitu 7 Siswa Sekbang 78 (KPTPH 12). Berikut adalah nama-nama penerbang Helikopter jebolan Skadron Udara 7 "Soloy" yang telah menjadi kebanggaan TNI AU.
 
SEKBANG 23
1. Eko Djati
2. Adityawarman
3. Silaen
4. Hastanto
5. Monggur
6. Sutikno
7. Manu

SEKBANG 24
8. Bambang
9. Isnawan
10. Djasman C
11. T. Djohan b
12. Sukamto
13. F.Sulaksito
14. IGN. Basula

SEKBANG 25
15. Bambang w
16. Sukamto
17. Kuswantoro
18. B darma S
19. Daryatnmo
20. Lektur

SEKBANG 26
21. M. Barkah
22. Djoko S
23. Mojo.b.
24. Herianto R
25. Adji Suradji
26. Sujendro
27. Sujono
28. Nur Satya B

SEKBANG 27
29. P. Gultom
30. Iskandar H.S
31. Muwardi
32. Suarno
33. Yanuardi
34. Putut S
35. B.Margono
36. Nik Rosmi
37. Edwin Banta

SEKBANG 28
38. Sugiharjo
39. Dwi Jatmiko
40. Sunaryo
41. Supriyadi
42. Zulhasmi
43. CTL Tobing
44. Djoko

SEKBANG 29
45. Rasrendro
46. Tabri S
47. Supriyadi
48. Jundir
49. Nilhandri
50. Hermansyah
51. Abimanyu

SEKBANG 30
52. Haerul H
53. M. Ghufron
54. M Taufik
55. M Agus M
56. Sarjono
57. Suyanto
58. Ajipanca
59. Junaidi NST
60. Djoko D

SEKBANG 31
61. Dedy S
62. Agus R
63. Budi P
64. Ahmad P
65. Putut P
66. Fuad H
67. Karmana
68. Sudarsono

SEKBANG 32
69. Eko S
70. Edi S
71. Widiantoro
72. Supriharsanto
73. Herly D
74. Asnam M
75. Taufik H
76. Imam S

SEKBANG 33
77. Hasnul A
78. T yuri
79. Purwanto C
80. Setya Khrisna
81. Sofyan M T
82. M. Ikhsan
83. W. Jarmin
84. Samsul
85. Agung S
86. Bambang H.S.
87. Wisnu H
88. Iyaihu
89. Suhartono
90. Abd Hayi

SEKBANG 34
91. Dedy P
92. Wahyu A
93. Agus A
94. Nazirsyah
95. Andi G W
96. Didi Adri
97. Abd Rasyid
98. Deri Pembas
99. Dwi Fajarianto
100. Sudadi
101. Suwandi M

SEKBANG 35
102. DR Rusdi A
103. Bambang N
104. Historis P
105. Drajat N S
106. Didi S
107. Heri
108. Mariano R
109. M Taufik
110. DR Semet
111. Rachmat S
112. Agitia M
113. Sukisyanto
114. Abd Usman
115. Bagiono CH

SEKBANG 36
116. Asep CH
117. Hari B
118. Trisna H
119. Immanulloh
120. Imron NST
121. Affandi
122. Wieko S
123. Irawan N
124. Chairil A
125. A. Teguh P

SEKBANG 37
126. Darmanto
127. Sugiyono
128. Tata Budi P

SEKBANG 38
129. Hari Widodo
130. Sembiring M
131. Irwan D
132. A. Sadjili
133. Erwin BU
134. Sugiarto

SEKBANG 40
135. Suparmono
136. Bagaskoro
137. H. Dumex D
138. ABD Sukur
139. M Fadjar S
140. Hari M
141. Sukaji
142. A.Syarif
143. Indra M
144. Sumego

SEKBANG 42
145. Eding S
146. IWS Sulaba
147. Maman s
148. Sugiarto
149. Olot Dwi C
150. Ign Agung
151. Oka Prawira

SEKBANG 44
152. Andreas K
153. Yan Fitri H
154. Yaya A
155. Agus
156. Arif
157. Tahyodi
158. Hikmat K
159. A Pandu P
160. Bayu GHK
161. Heddezul

SEKBANG 45
162. Ahmad Fatoni
163. Novi Hednri (Alm)
164. Erlan Purnawan
165. Asep Kosasih
166. M hasan
167. Yudi April Purmono Sidik
168. Ivan Fachrudi

SEKBANG 46
169. Arifin S
170. M Syafi’i
171. Tigin P
172. Fakhrizet
173. M Taufik
174. Feri S

SEKBANG 47
175. Doni H
176. Miko M
177. Udi J

SEKBANG 48
178. Suroso HS
179. Wahyu W
180. S. Dhuto D
181. Suliono Y
182. Jumarto
183. Tarjoni
184. M Dadan G

SEKBANG 49

185. Tubagus B
186. Rudi H
187. Roni S
188. Yandi N
189. Prasanto A
190. Ernawanto
191. Chaeruddin
192. Cahyo Adi
193. A. Djatmiko
194. Sofyan

SEKBANG 50

195. Djohn A
196. M Agus P
197. Daan S
198. Wahyu W

SEKBANG 51
199. I M Topan
200. Bayu Aji P
201. Erick
202. Daniel F
203. Tri S
204. Franky PH
205. Eko P

SEKBANG 52

206. Adriadi
207. R Hajar M
208. Easron S
209. Bambang JD
210. Agus S
211. Iwan T

SEKBANG 53
212. M Fahrizal
213. R L Pangau
214. I putu A P
215. Dedy F S
216. Frans BSP
217. A Zakariah
218. Wino P
219. M Agah Y
220. Asep B N
221. Danny M I

SEKBANG 54

222. Sapuan
223. H handaka
224. Muzaffar
225. Somad
226. M Taufiq
227. Hendro A
228. Hendaryansyah
229. Indan Gilang
230. Rizky Akbar
231. Dhamar W

SEKBANG 55
232. Alexander T
233. IA Herwindya
234. R Abrianto
235. Ria Muda
236. Syaswandi
237. Baskoro
238. Gunawan
239. I Dewa N
240. A Sudiawan
241. Yudiono
242. Djumsari

SEKBANG 56 (KPTPH 1)

243. K Aslam
244. Sobiq F
245. A Wijanarko
246. MRYfahlefi
247. AF Picaulima
248. Gustaf M
249. Dharma H
250. JH Ginting M
251. Hendry A
252. Denny B
253. Andy W

SEKBANG 57

254. Buyung R
255. G Prasetyo
256. B Manalu
257. Arman F
258. Romdhan
259. Sugeng K
260. Yudhi M Dili

SEKBANG 58 (KPTPH 2)
261. Endri Kargono
262. Hilman Zaeni
263. Eko Edi N
264. Antonius Adi
265. Adi Setio N
266. Tubagus Hasan A
267. Edi Sasmoyo
268. Beceu Isnaq
269. Abram Tumanduk

SEKBANG 59

270. Sugiarto
271. Eko Novi
272. Sandi B.P
273. Willy B F
274. Edni K
275. Marthin S
276. Sarwanto
277. Teguh S
278. Moch Nur
279. A Fauzi
280. Wachyudi J
281. Deni T

SEKBANG 60 (KPTPH 3)
282. Meito Datau
283. A P U Tarigan
284. Agni Prayogo
285. Yudie S.H.Dotulung (Alm)
286. Sonny Irawan
287. Sigit Gatot P
288. Tarmuji Hadi S
289. Yoppie S Mantow
290. Zulfikfri A. Purba

SEKBANG 61
291. Hariady Marpaung
292. Dany Tri
293. Firnandes D I S
294. Ud Agung S
295. Erwanto S
296. M Amin Fanas
297. Putu Eka T O N
298. Himawan Surya
299. Rony Harap
300. R Ragil Wirak O
301. Prasetyo Wibowo

SEKBANG 62 (KPTPH 4)

302. Arif Budiarto
303. Asep W Wijaya
304. Arnold F.S
305. D.Dantinovan
306. Yudha Irawan
307. Anggit B.W
308. Kisworo
309. Putu Sucahyadi
310. Suryo P
311. Anwar H

SEKBANG 63
312. Yosy Hermawan
313. J.Tambunan
314. Wijayanto
315. L.Hendra s
316. W.Pasek Kresna Y.P
317. M.Amir
318. Priyanto
319. Syahrul Alam
320. Endy Nawalogo
321. Mursidi S
322. M.Triwibowo
323. R.Intan Bima P H
324. Asran koto
325. Nurnadi F
326. Supriadi

SEKBANG 64 (KPTPH 5)

327. Yanwar E
328. David Dwi M
329. A.Kholiq Y
330. Didik Setiya N
331. Ronal
332. Yosep Frits
333. Engky Sijaya
334. Ali Mustofa
335. B Dwi Cahyo

SEKBANG 65
336. Ido K Sembiring
337. T Ashari
338. Anang H
339. Ryan F
340. Marinda
341. Hendrian P
342. A G Ramdani
343. Engkos K
344. Agung

SEKBANG 66 (KPTPH 6)

345. Satria Utama
346. Dariyanto
347. Betya Lukman
348. Norman
349. Risdiyanto
350. Luky Indramawan
351. Aulia Satria
352. Surono

SEKBANG 67
353. A Y Kusumo
354. D Nurudin
355. Sasongko
356. A Krismawan
357. Adityo A
358. Handry W
359. Chumairan
360. Suwardi
361. Syachromy
362. Tri Riadi
363. Mashudi

SEKBANG 68 (KPTPH 7)

364. Pontianus Agung H
365. Irdhian K
366. Ruli Surya PS
367. Iwan Setiawan
368. Akmad MM
369. Firmandes P
370. Zulhamidi Lubis

SEKBANG 69

371. Moch Zazli
372. R D Wattimena
373. Deni Soband
374. Randi Pratama
375. M Faton
376. Kustiyadi
377. A W Nasution
378. P M Simatupang

SEKBANG 70 (KPTPH 8)

379. Adi Putra Buana (skd 7)
380. Taufik Agus Hidayat (skd 7)
381. Arief Hidayat (Alm) (skd 6)
382. Imanuel Simarmata (skd 8)
383. Guruh Putra Mahardika (skd 6)
384. Nugroho Purbo (skd 8)
385. Adhi Tri Budiono (skd 7)

SEKBANG 71
386. .
387. .
388. .
389. .
390. .
391. .
392. .
393. .
394. .
395. .
396. .
397. .

SEKBANG 72 (KPTPH 9)
398. Ageng
399. Ari
400. Didi
401. Oktav
402. Pardo
403. Tatag
404. Wisnu (Alm)
405. Zen

SEKBANG 73
406. Fariana
407. Okto
408. Ramdani
409. Dias
410. Budi S.
411. Bakrie
412. Soleh

SEKBANG 74 (KPTPH 10)
413. Al Izar I
414. Aqsa Aulia
415. Siswantoyo
416. Antonius
417. Adam M Ali
418. Gatot PAR
419. Heru Wendra
420. RMN Cahaya

SEKBANG 75
421. Feri
422. Lukman K
423. I Anggani
424. F Herdiansyah
425. Abdi d
426. A Ricky
427. Suyono
428. Sinung ML
429. Irfan R
430. F Guntur PW
431. A Budiarjo
432. M Raswan
433. Akhmad M
434. BA Prabowo
435. M Yuda M

SEKBANG 77

436. Parnaedi
437. Asgar
438. M Iqbal
439. Yohanes S Y
440. Lutfi D P
441. Heri S
442. Bayu A
443. Taufik Ikbar

444. Ilham P.
445. Sinar A. Sitorus

SEKBANG 76 (KPTPH 11)
446. Lessy  (Skd 7)
447. Rizky ( Skd 6)
448. Wibowo (skd 7)
449. Rio (skd 7)
450. Resque  (skd 8)
451. Nugroho (skd 6)
452. B Nanang (skd 8)
453. A Firmansyah (skd 17)
454. S Bekti  (skd 8)




SEKBANG 79
455. Alka
456. Fadli
457. Fandi
458. Melala
459. Regar
460. Heri
461.Trio
462. Rohmad
463. Cakra

SEKBANG 78 (KPTPH 12)
464. Wahyu Prastyo
465. Kadeck
466. Tri Wanto
467. Budiono
468. Indra Arya
469. Nodhi
470.Harriko

"TOGA AIRBORN" Wisata Dirgantara Kota Sumedang

Keindahan, kesejukan dan keaneka ragaman budaya sudah sejak dulu menjadi andalan wisata kota Sumedang, namun sekarang ada satu wisata dirgantara yang dapat kita saksikan sekaligus kita rasakan pesonanya, yaitu TOGA AIRBORNE ( para layang dari bukit Toga).

Tempatnya sangat strategis dan terjangkau oleh semua kalangan. Lokasinya berada di daerah perbukitan bagian selatan kota Sumedang. Dari ketinggian sekitar 2400 kaki diatas permukaan laut menjanjikan kita untuk menghirup udara yang segar sambil kita menyaksikan indahnya kota Sumedang dari ketinggian.

Tidak usah ragu lagi, datang dan nikmatilah keindahannya dari atas payung yang mengembang.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More