Sinusitis dan Penerbang

Harapan semua orang adalah bisa hidup sehat sehingga bisa beraktifitas dengan lancar. Namun harapan tinggal harapan apabila Kita sudah di vonis oleh Dokter mengidap suatu penyakit. Sedih rasanya begitu Kita mendengar pernyataan Dokter bahwa kita dalam keadaan yang tidak sehat apalagi penyakit yang Kita alami harus di obati dengan cara dioperasi.
Itulah yang terjadi pada Saya akhir-akhir ini. Berawal dari pelaksanaan Indoktrinasi dan Latihan Aerofisiologi (ILA) di Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa (LAKESPRA) Dr Saryanto pada saat Saya melaksanakan cek kesehatan tahunan. Hari pertama cek tidak ada masalah, namun di hari kedua ketika Saya melaksanakan pengujian di ruang altitude chamber terjadi sesuatu yang tak pernah Saya harapkan. Perlu Anda ketahui dalam pengujian di ruang altitude chamber ini nampak jelas keadaan seseorang yang nantinya berada di kawasan dengan ketinggian yang memiliki kondisi ekstrem. Di ketinggian 25.000 kaki, peserta diuji dengan menggunakan persoalan matematika sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan seperti halnya 2+2, 4+1,5-3 dan sebagainya. Selain pengujian diatas, Kita juga menjalani pemeriksaan-pemeriksaan dengan teliti dan diberi pengetahuan tentang masalah-masalah dalam kondisi ketinggian atau melawan gaya gravitasi.
Dalam pengujian inilah Saya merasakan yang aneh dengan kondisi tubuh Saya terutama pada bagian hidung dan sinus bagian kanan. Pada saat simulasi descend dari 25.000 feet dengan vario 5000 feet per menit mulai terasa sakit di sinus kanan Saya. Sakit yang dirasakan semakin kuat sehingga Saya pun mengangkat tangan agar segera diberikan pertolongan dan operator segera mengurangi kecepatan descend pesawat. Dengan kondisi Saya yang mengerang kesakitan akhirnya simulasi tersebut kembali dilanjutkan namun denga vario yang minimum. Pengujian berakhir, Saya pun langsung ditangani Dokter yang berada di ruangan itu dan akhirnya Saya dirujuk kembali ke Dokter THT untuk di cek. Dalam pengecekan THT Saya melaksakan rontgen dan ct scan. Dari hasil tes tersebut Dokter menyimpulkan bahwa Saya terkena sinusitis dan harus dioperasi.
Tak pernah menyangka akan separah ini. Vonis Dokter yang mengharuskan Saya untuk dioperasi membuat Saya sempat pesimis. Kurangnya pengetahuan tentang sinusitis membuat Saya merasa takut untuk melaksanakan operasi. Akhirnya saya pun mencari informasi di internet tentang apa itu sinusitis. Beberapa situs Saya kunjungi dan informasi di bawah inilah yang bisa Saya jadikan referensi sehingga meyakinkan Saya untuk melaksanakan operasi di RUSPAU. Berikut informasi yang saya dapatkan dari website teman Saya.
Sinusitis berasal dua kata yaitu sinus dan itis. Akhiran umum dalam kedokteran itis berarti peradangan karena itu sinusitis adalah suatu peradangan sinus. Sinusitis terjadi karena peradangan pada rongga-rongga udara di sekitar hidung yang diikuti oleh infeksi saluran pernafasan. Infeksi pada rongga sinus tersebut mengakibatkan membentuknya lendir sehingga tersumbatnya saluran udara melalui hidung. Penumpukkan lendir merupakan tempat berkembang biaknya bakteri.
Sinusitis

Sinus sendiri dibagi menjadi empat yaitu sinus maksilaris ( terletak di pipi) , sinus etmoidalis ( kedua mata) , sinus frontalis (terletak di dahi) dan sinus sfenoidalis ( terletak di belakang dahi).

Secara klinis Sinusitis dibagi atas :
  1. Sinusitis akut
  2. Sinusitis subakut
  3. Sinusitis Kronis
Penyebab Sinusitis
  • Rhinogenik (penyebab kelainan atau masalah di hidung), Segala sesuatu yang menyebabkan sumbatan pada hidung dapat menyebabkan sinusitis
  • Dentogenik/Odontogenik (penyebabnya kelainan gigi), yang sering menyebabkan sinusitis infeksi pada gigi geraham atas (pre molar dan molar)
Penyebab Lain Sinusitis
  • Infeksi virus. Sinusitis akut bisa terjadi setelah suatu infeksi virus pada saluran pernafasan bagian atas (misalnya pilek).
  • Bakteri.
  • Di dalam tubuh manusia terdapat beberapa jenis bakteri yang dalam keadaan normal tidak menimbulkan penyakit (misalnya Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae). Jika sistem pertahanan tubuh menurun atau drainase dari sinus tersumbat akibat pilek atau infeksi virus lainnya, maka bakteri yang sebelumnya tidak berbahaya akan berkembang biak dan menyusup ke dalam sinus, sehingga terjadi infeksi sinus akut.
  • Infeksi jamur.
  • Kadang infeksi jamur bisa menyebabkan sinusitis akut.
  • Aspergillus merupakan jamur yang bisa menyebabkan sinusitis pada penderita gangguan sistem kekebalan.
  • Pada orang-orang tertentu, sinusitis jamur merupakan sejenis reaksi alergi terhadap jamur.
  • Peradangan menahun pada saluran hidung.
  • Pada penderita rinitis alergika bisa terjadi sinusitis akut. Demikian pula halnya pada penderita rinitis vasomotor.
  • Penyakit tertentu.
  • Sinusitis akut lebih sering terjadi pada penderita gangguan sistem kekebalan dan penderita kelainan sekresi lendir (misalnya fibrosis kistik)
Penyebab Sinusitis Kronis:
  • Asma
  • Penyakit alergi (misalnya rinitis alergika)
  • Gangguan sistem kekebalan atau kelainan sekresi maupun pembuangan lendir.
Gejala Sinusitis
Gejala khas dari kelainan pada sinus adalah sakit kepala yang dirasakan ketika penderita bangun pada pagi hari. Sinusitis akut dan kronis memiliki gejala yang sama, yaitu nyeri tekan dan pembengkakan pada sinus yang terkena, tetapi ada gejala tertentu yang timbul berdasarkan sinus yang terkena:
  • Sinusitis maksilaris menyebabkan nyeri pipi tepat di bawah mata, sakit gigi dan sakit kepala. Sinusitis frontalis menyebabkan sakit kepala di dahi.
  • Sinusitis etmoidalis menyebabkan nyeri di belakang dan diantara mata serta sakit kepala di dahi. Peradangan sinus etmoidalis juga bisa menyebabkan nyeri bila pinggiran hidung di tekan, berkurangnya indera penciuman dan hidung tersumbat.
  • Sinusitis sfenoidalis menyebabkan nyeri yang lokasinya tidak dapat dipastikan dan bisa dirasakan di puncak kepala bagian depan ataupun belakang, atau kadang menyebabkan sakit telinga dan sakit leher.
Gejala lainnya adalah:
  • tidak enak badan
  • demam
  • letih, lesu
  • batuk, yang mungkin semakin memburuk pada malam hari
  • hidung meler atau hidung tersumbat
Pencegahan Sinusitis
Untuk mengurangi risiko sinusitis, jaga agar selaput lendir anda tetap sehat.
  • Sering cuci tangan. Sabun dan air dapat membantu anda terhindar dari infeksi saluran pernapasan atas yang dapat mengifeksi anda dan menyebabkan sinusitis. 
  • Hindari hal yang mengganggu. Hindari rokok, cerutu dan rokok pipa. Itu semua dan polutan udara lainnya dapat menyebabkan membran sinus anda membengkak. 
  • Gunakan pelembab udara. Menambahkan pelembab udara pada udara dalam ruangan yang kering dapat membantu mencegah sinusitis – tapi jangan terlalu berlebihan. Kelembaban udara yang tinggi dapat memicu pertumbuhan jamur dan makhluk kecil dirumah anda. Yakinkan pelembab udara bersih dan jaga tetap bebas dari jamur. 
Kesimpulan
Segeralah ke dokter bila menjumpai gejala-gejala sinusitis, karena penanganan sejak dini lebih baik untuk menyembuhkan penyakit Sinusitis.
Demikian infromasi yang membuat Saya menjadi sedikit optimis untuk melaksanakn operasi. Sekarang Saya telah melaksanan operasi itu, memang betul banyak perubahan yang signifikan yang terjadi dalam tubuh Saya. Tadinya kerap kali Saya mengalami pilek yang tak pernah sembuh-sembuh, bersin setiap pagi ataupun ketika udara dingin sekarang sudah tidak lagi. Daya tahan tubuuh pun terasa lebih baik, namun perawatn pasca operasi yang membuat Saya agak sedih. Suadah 2 minggu lebih Saya kontrol ke Dokter dan harus 2 kali lagi untuk dapat dilaksanakn ILA lagi sehingga Saya mendapatkan ijin utuk terbang kembali.

Memang sedih apabila aktifitas terbatasi namun apa daya ini Saya jalani untuk kondisi yang lebih baik. Semoga Allah memberkahi segala apa yang telah Saya laksanakan.

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Ps Frens komentarmu sangat berarti bagi kemajuan dan keselamatan Penerbangan Indonesia."shArE aND think IT diFFerent"

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More