Menjemput Maut di Tengah Kepungan Musuh

Dalam suatu operasi militer perang membutuhkan kesiap-siagaan yang sangat tinggi. Hal-hal yang tidak pernah kita harapkan kerap kali terjadi tanpa memberikan sinyal peringatan terlebih dahulu. Suatu hari yang cerah saat matahari mulai menghangatkan bumi, terlihat tiga pesawat Hawk Angkatan Udara melesat membelah udara kota Pekanbaru. Formasi ketiga pesawat itu menuju ke daerah konflik yang penuh dengan suara desingan-desingan senjata.

Dalam suatu pertempuran yang hebat, pasukan infanteri mulai terdesak dan tersudut di perbatasan. Mereka terkepung oleh separatis-separatis yang berusaha merongrong kedaulatan negeri ini. Sementara itu Komandan Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU yang berada di tengah pertempuran meminta Komando Operasi Udara (Koopsau) untuk segera melancarkan bantuan serangan udara. Oleh karena itu meluncurlah tiga pesawat Hawk guna memberikan perlindungan terhadap pasukan kawan sekaligus memukul mundur pasukan musuh menjauh dari pasukan kawan.

Dalam proses penyerangan udara yang dilaksanakan oleh pesawat Hawk TNI AU ternyata mendapatkan perlawanan sengit. Pihak musuh rupanya telah siap menangkis serangan udara pesawat Hawk. Mereka telah mempunyai kemampuan tangkis serangan udara yang memadai. Pesawat Hawk yang menggempur habis-habisan area musuh pun berupaya lebih waspada, namun nasib naas menimpa Hawk 100 yang pada saat itu berperan sebagai leader. Pesawat terkena serangan balik musuh yang menggunakan ground to air weapon.

Pesawat mulai oleng dan mengeluarkan asap hitam dari sayap sebelah kiri. Kendali pesawat tidak bisa dikontrol lagi sehingga kedua pilot memutuskan untuk eject sebelum pesawat jatuh dan hancur menghempas daratan. Kedua pesawat lainnya hanya bisa menyaksikan kejadian itu dengan rasa sesal yang mendalam. Hati kedua pilot pesawat Hawk yang selamat bergetar hebat. Muka memerah, mulut terbungkam namun terlihat menggeram sehingga akhirnya tak terbendung sumpah serapah pun terucap saat keduanya kembali melakukan penyerangan terhadap pasukan musuh, namun usaha tersebut ternyata belum maksimal. Dengan hati yang bergejolak kedua pesawat Hawk tersebut kembali ke homebase dan melaporkan kondisi di area pertempuran.

Sementara itu parasut pilot Hawk yang terjatuh mengembang di wilayah udara musuh dan membawa kedua pilot tersebut ke area yang kritis di tengah kepungan musuh. Pilot pertama dapat mendarat dengan mulus dan aman, namun pilot kedua harus berjuang menaklukan pohon-pohon besar yang menghalanginya untuk mendarat. Dia tidak bisa mendarat karena tersangkut di pohon yang tingginya tidak kurang dari 20 meter. Dia menunggu tanda-tanda kehadiran pilot pertama untuk membantu namun tak kunjung juga. Akhirnya dia memutus tali parasut sehingga dia pun terjatuh bebas dari ketinggian. Terdengar suara keras sekali, rupanya pendaratan yang dilakukan pilot kedua tidak sempurna sehingga menyebabkan kedua kakinya patah dan tidak bisa digerakan lagi.

Mengingat dia berada di daerah musuh maka insting seorang survivor pun secara alami muncul. Personal SAR beacon yang ada padanya di aktifkan untuk memberikan sinyal kepada Tim SAR yang akan melaksanakan misi penyelamatan. Selain itu mereka yakin Emergency Locater Transmitter (ELT) pesawat yang jatuh akan memberikan sinyal ke Radar Control Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas) dan Komando Operasi Udara (Koopsau). Melalui alat tersebut juga akhirnya dia dapat berkomunikasi dengan pilot pertama sehingga akhirnya mereka dapat bertemu kembali.

Sementara itu Panglima TNI di Markas Besar (Mabes) TNI Jakarta terhentak menerima laporan yang tidak mengenakan tersebut. Panglima TNI langsung merespon kejadian tersebut dengan memberikan perintah kepada Komandan Operasi Udara melalui Kepala Staf TNI AU (Kasau) untuk segera melaksanakan misi penyelamatan terhadap kedua pilot Hawk yang terjatuh. Lanud Pekanbaru yang saat itu bertindak sebagai homebase persiapan tempur udara segera menyiapkan misi penyelamatan dengan menggunakan pesawat helikopter. Misi ini dituntut dapat menyelamatkan kedua pilot Hawk yang terjatuh di daerah musuh  dengan cepat.

Sinyal yang terpancar dari ELT pesawat Hawk yang jatuh sudah terdeteksi oleh radar yang berada di Sibolga dan Dumai, sehingga memudahkan dalam menentukan titik koordinat kedududkan survivor. Koordinat kedudukan survivor menjadi sangat penting dalam menyelamatkan kedua pilot tersebut.

Dua helikopter Apache sebagai pesawat perlindungan udara (air cover), satu helikopter Puma sebagai pesawat bantuan dukungan pasukan darat dan dua helikopter Colibri sebagai evacuation di siapkan dalam misi ini. Dengan kekuatan lima heli penyelamat tersebut sangat memungkinkan misi ini akan berhasil dan tentunya hal tersebutlah yang menjadi harapan berbagai pihak.

Dua helicopter Apache diikuti Puma dan dua Colibri terbang menuju koordinat survivor. Dalam misi ini helikopter Apache melaksanakan searching terlebih dahulu untuk memastikan kedudukan survivor dan kedudukan musuh. Sementara itu Puma dan dua Colibri menunggu clearance dari Apache untuk memasuki area penyelamatan.

Kedudukan survivor yang terkepung oleh musuh membuat Apache harus bekerja ekstra untuk memukul mundur pasukan musuh menjauh dari survivor. Tembakan gun, rocket dan bomb di luncurkan dari pesawat heli tempur itu untuk menghempaskan pasukan musuh.

Setelah penyerangan Apache berhasil dan area pun dinyatakan clear dari musuh, kini saatnya Puma beraksi untuk menurunkan bantuan pasukan Rescuer. Area penjemputan yang kecil dan merupakan spot terbatas menuntut proses penurunan bantuan pasukan Rescuer dilaksanakan dengan cara fastrooping.

            Rescuer satu per satu keluar dari pesawat Puma melalui pintu sebelah kanan dan kiri pesawat. Dalam hitungan detik kesepuluh Rescuer sudah berada di area penyelamatan. Tak memerlukan waktu yang terlalu lama pesawat Puma telah take off kembali dari area itu. Pasukan Rescuer pun langsung mengadakan pencarian kedua pilot tersebut.

            Kedatangan pasukan Rescuer langsung disambut hangat oleh serangan musuh sehingga tak terelakan lagi terjadinya pertempuran yang sengit. Melihat kondisi itu Apache melancarkan serangan terhadap musuh untuk melindungi pasukan Rescuer.

            “Apache….Apache… this is Rescuer…we request air coverage, enemy on your 9 o’clock…do you copy that?”Rrescuer mulai terdesak dan meminta bantuan Apache.

            Apache pun menerima pesan tersebut dengan jelas “Roger my Brother, we ll attack from my side…just find the survivor immedietly, we have no more times, Guys”

            Sementara pihak musuh sibuk menghindar dari tembakan-tembakan Apache, Rescuer terus mencari dan pada akhirnya ditemukanlah kedua pilot tersebut dan segera Rescuer melaporkan statusnya ke pesawat Colibri.

            “Colibri…Colibri…this is Rescuer. Survivors are just founded. We ll bring them to pick up point and waiting for you…..over” seru Rescuer kepada Colibri.

            “Roger Rescuer, we copy that and we are ready for picking up…request survivors statues, Surgeant”
            “One pilot is okey Sir and one pilot has broken on his leg…over”sambil berlari Resuer itu memberikan kondisi Survivor.

            “Monitor…Colibri now Final…make sure that broken pilot will be entered to first Colibri and one pilot to a second one”

            Pesawat pertama landing dan yang kedua menyusul di belakangnya. Evakuasi survivor pun berlangsung singkat dimana pilot yang patah tulang kakinya di evakuasi oleh pesawat pertama dan yang satunya lagi di pesawat kedua.

            Disaat proses penyelamatan berlangsung rupanya ada satu orang dari pihak musuh menembus daerah penjemputan. Dia berusaha menggagalkan misi penyelamatan dengan menyerang pasukan Rescuer dan pesawat Colibri dengan brutal. Tembakan di arahkan kepada pesawat Colibri”….dor…dor..dor…”. Terkaget semua tim penyelamat yang berada di sekitarnya. Beruntung peluru itu nyasar ke bagian samping pesawat sehingga tak berakibat fatal. Pilot Colibri berteriak kepada Rescuer.

“Watch your back Surgeant!!!Enemy on your 6 o’clock….cover me...cover me..”

            Regu penyelamat pun segera membalas tembakan tersebut dan dengan gampang  satu orang musuh dapat dilumpuhkan.

            “Harry up…harry up….Surg…we gotta go now” kembali pilot Colibri berteriak panik.

            “Okey Colibri we are done…you clear for taking off” lapor Rescuer

            “Thanks brother…now Colibri ready take off” pesawat Colibri meninggalkan area penyelamatan dengan membawa dua korban. 

            Setelah penyelamatan berhasil, Rescuer melaporkan keadaan dan siap utuk dijemput kembali oleh Puma.
“Puma…Puma…this is Rescuer. We are ready for pick up Sir!!”

            “Okey Surgeant we ll b there soon”

            Pesawat Puma yang besar dengan suara yang menggelegar itu turun dan mendarat di area penjemputan. Pasukan Rescuer berlari menuju pesawat Puma secara bergantian. Setelah seluruh personel masuk, pesawat Puma pun take off membawa pasukan Rescuer dengan selamat.

            “Manyar…Manyar…this is Apache….good job everybody. Lets get home…We ll cover you all” seru Apache kepada seluruh tim penyelamat.

            “Roger Brothers…Well Done”sahut Colibri. 

            “Puma monitor”Puma pun tak mau ketinggalan. 

            Penerbangan menuju ke homebase terasa sangat menyenangkan. Seluruh personel merasa sangat bahagia karena telah melaksanakan misi penyelamatan dengan berhasil.Terdengar gurauan-gurauan kecil di tengah asyiknya penerbangan tersebut. Terkadang mereka tertawa lepas dan terbahak disaat ada yang bercerita lucu di radio komunikasi antar pesawat.

            Pada saat sedang asyik menikmati penerbangan, tiba-tiba aku di kagetkan dengan suara tembakan yang terasa sangat dekat sekali.

            “Dor..dor..dor…!!!”

            Aku pun berteriak tersentak…”MUSUUUUUHHH…..TEMBAAAAKK!!!!”

            “Taufik.. are you okey?” tiba-tiba terdengar ada suara aneh yang terngiang di hadapanku dan aku terkaget sekali ternyata di hadapanku telah banyak orang yang berkerumun menatapku dengan aneh, rupanya aku sedang berimajinasi di bawah alam sadar terbawa emosi situasi briefing Manyar Indopura ke-7 yang saat itu diselenggarakan di Lanud Pekanbaru.

            “He…he…sorry everybody!!” balasku dengan nada malu.

            Semua orang yang berada di ruang briefing pun semuanya tertawa terbahak-bahak melihat kejadian itu. Namun dengan nada setengah meyakinkan aku langsung berlaga seperti bintang iklan Sprite…..”Okey Guys this is the idea”

            “HA…..HA….HA…..”semua kembali tertawa.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More