Man Jadda Wajada

Terbayarkan sudah rasa penasaran Saya atas salah satu film karya anak bangsa yang berjudul Negara 5 Menara. Setelah beberapa minggu ini berita maupun cuplikan filmnya menjadi perbincangan hangat di stasiun-stasiun televisi nasional. 

Sempat saya baca sinopsis dari film yang sebenarnya diangkat dari sebuah novel pertama karya Ahmad Fuadi ini, sepintas dari penggalan ceritanya membangkitkan semangat baru untuk mewujudkan segala angan dan cita-cita pribadi Saya. Rasanya ngga afdol bila cerita ini tidak ditonton filmnya. Akhirnya tadi malam Saya bersama penghuni Mess Helikopter lainnya mewujudkan salah satu angan yang Kami ingin wujudkan yaitu menyaksikan langsung bagaimana cerita ini dikemas menjadi sebuah film yang penuh inspirasi.

Ada sebuah mantra yang selalu terngiang di telinga dan hati ini setelah menyaksikan film ini secara utuh. Mantra itu telah menginspirasi Saya untuk selalu fokus dan percaya bahwa segala sesuatu tidak akan sia-sia apabila kita sungguh-sungguh melakukannya. "Bukan tajamnya sebilah golok yang bisa mematahkan sebatang kayu namun kesungguhan kitalah yang bisa membagi kayu itu menjadi dua bagian." Pesan ini seperti yang di tampilkan dalam film tersebut dimana di salah satu kelas Pondok Madani yang berada di Ponorogo datanglah seorang Ustad dengan membawa golok panjang yang berkarat dengan sepotong kayu keras. Sejenak siswa yang berada dikelas baru itu terlihat tegang dan menebak-nebak apa yang akan dilakukan oleh Ustad tersebut.

Setelah sedikit memperkenalkan dirinya, Ustad yang bernama Sulaiman itu memperkenalkan barang bawaannya juga. Dicabutnya golok panjang yang lebih terkesan sebagai sebilah pedang itu dari sarungnya. Barulah terlihat kalau golok yang gagah itu diselimuti karat yang menjadikannya tumpul dan tak gagah lagi. Tanpa banyak kata Sang Ustad menghantamkan golok besarnya ke sebatang kayu yang digenggamnya. Satu kali, dua kali sampai beberapa kali hantaman golok itu rupanya tak bisa memotong kayunya. Sementara para siswa menyaksikannya dengan wajah tegang penuh dengan pertanyaan, apa sebenarnya yang dilakukan Ustad ini.....Sesaat Ustad itu terlihat kecapean namun diteruskananya hantaman demi hantaman sehingga kayu keras itu terbagi menjadu dua bagian. "Man jadda wa jada......Man jadda wa Jadda....Man Jadda wa jadda..." beberpa kali ustad Sulaiman mengucapkan mantra itu penuh dengan semangat dan emosi yang meluap-luap. Siapa yang bersungguh-sungguh Dia pasti Bisa.

Helicopter Memang Spesial


Helikopter merupakan pesawat yang mempunyai karakter khusus dan unik. Perfomance dan rancangannya sangat berbeda dengan pesawat bersayap tetap/fixed wing.
Vertical take off landing (VTOL) adalah salah satu keunggulan yang menjadikan helikopter sebagai pesawat dengan kemampuan khusus. Keunggulan inilah yang membuat pergerakan helikopter mempunyai flexibilitas tinggi, bisa mencapai dan mendarat di area terbatas yang tidak disiapkan sebagai runway atau landasan pacu yang tentunya tidak bisa dilakukan oleh pesawat  fixed wing.
                Ada beberapa specialisasi gerakan maupun jenis latihan yang hanya bisa dilakukan oleh helikopter diantaranya Hover, Vertical take off landing, Confinned Area, Pinnacle ridgeline, Hoist, Past roof, Rafeling dan Sling.               
Hover.
Gerakan hover merupakan dasar dari teknik menerbangkan helikopter. Mungkin Banyak yang beranggapan bahwa gerakan ini terlihat sangat gampang karena sifatnya yang statis, namun kenyataannya tak seperti yang terlihat, bahkan bisa dibilang hover merupakan gerakan yang paling sulit dan complicated. Koordinasi tangan kanan mengendalikan cyclic/stick, tangan kiri mengatur collective dan kedua kaki yang harus selalu responship terhadap segala perubahan heading/arah pesawat dengan menginjak pedal membuat Pilot harus konsentrasi penuh.
Helikopter bisa terbang seakan mengambang dengan ketinggian dan arah yang tetap membutuhkan pengertian dan pemahaman terhadap aerodinamika yang terjadi. Perlu kita ketahui beberapa gaya yang dimiliki oleh helikopter pada saat hover. Untuk membentuk konfigurasi pesawat supaya bisa hover maka pilot harus menyeimbangkan gaya-gaya tersebut sehingga jumlahnya adalah nol.
Gaya dorong (trust) harus seimbang dengan gaya hambat (drag). Gaya angkat juga harus sama nilainya dengan gaya gravitasi/berat (weight) helikopter. Selain itu pilot juga harus mengarahkan pesawat terhadap satu titik sehingga gaya yawing kiri juga harus seimbang dengan yawing kanan.
Vertical Take Off Landing (VTOL)
Latihan ini disebut juga dengan Pattern ataupun touch and go. Pattern yang dilaksanakan hampir sama dengan yang dilaksanakan oleh pesawat fixed wing dimana dalam pola pattern pesawat harus melewati cross wind, down wind, base leg dan final approach. Yang menjadi perbedaan dan ini menjadi kekhususan helikopter adalah vertical take off landing.
Apabila dilihat dari gerakannya secara kasat mata memang terlihat sama dimana pada saat take off helikopter harus mampu terbang dengan mempertahankan arah diikuti dengan bertambahnya kecepatan dan ketinggian. Namun secara teknik hal ini sangat berbeda dengan pesawat fixed wing bahkan sangat berlawanan. Pesawat fixed wing untuk menambah kecepatan dan ketinggian dilakukan dengan menambah power ke arah depan dan menarik stick ke belakang. Lain dengan gerakan yang dilakukan oleh Pilot helikopter, untuk menambah kecepatan dan ketinggian harus mengangkat collective/power keatas dan mendorong cyclic/stick kedepan, tentunya dengan teknik tertentu.
Begitu pula dengan landing, helikopter melaksanakan approach landing dengan cara menambah power dan mendorong stick sedangkan fixed wing dengan cara mengurangi power dan menarik stick ke belakang sehingga membentuk konfigurasi landing.
VTOL yang dilaksanakan saat latihan terbang dengan helikopter mempunyai peranan penting sebagai teknik dasar yang harus dimiliki oleh Pilot untuk dapat mendaratkan helikopter di spot terbatas.
Confinned Area.
Confinned area berasal dari bahasa inggris yang berarti area terbatas. Latihan ini disebut confinned area karena latihan dilaksanakan di area yang tidak disiapkan sebagai landasan pacu / runway yang tentunya dengan kondisi yang terbatas sehingga prosesnya harus melalui beberapa tahap sebagai persiapan pendaratan.
Latihan CA diawali dengan High Reccognaisance (recce), Low recce, Pattern Configuration, dummy approach, pattern, approach, ground recce dan landing. Tahapan demi tahapan tentunya mempunyai arti dan maksud tertentu sesuai dengan kebutuhan yang akan menjadi bahan evaluasi pilot dalam memutuskan apakah tempat terbatas tersebut layak untuk didarati atau tidak.
High recce merupakan pengamatan terhadap spot yang akan dilandingi dari ketinggian yang cukup tinggi atau kira-kira dari ketinggian dimana kita akan melaksanakan phase down wind yaitu kurang lebih 500 feet AGL (Above Ground Level). Dalam phase ini Pilot mengamati 5 aspek yang akan menentukan dari arah mana dan dengan tipe approach apa helikopter akan kita landingkan. Lima hal tersebut sering dikenal dengan “5S” yaitu Size(ukuran), Shape(bentuk), Souround(lingkungan sekitar), Surface(permukaan) dan Slope(kemiringan spot).
Latihan dilanjutkan dengan low recce. Pelaksanaannya sama dengan high recce namun dengan ketinggian lebih rendah. Hal ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi spot benar-benar aman untuk dilandingi.
Setelah pengidentifikasian selesai maka pilot bisa menentukan dari arah mana bisa landing dan dengan cara bagaimana.
Pinnacle and Ridgeline.
Tahap-tahapan latihan pinnacle and ridgeline tidak berbeda dengan latihan confinned area hanya saja latihan PR dilaksanakan di puncak gunung dan area perbukitan. Hal ini sesuai dengan namanya yaitu pinnacle and ridgeline yang berarti puncak gunung dan garis bukit.
                Faktor yang menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan approach landing sama dengan latihan CA, namun karena kondisi pegunungan yang relatif rawan terhadap terjadinya kecelakaan maka menuntut Pilot lebih konsntrasi dalam mendaratkan helikopter. Angin pegunungan yang lebih kencang dan tidak beraturan berpotensi terjadinya up draft dan down draft yang sewaktu-waktu bisa menghempaskan helikopter bila hal tersebut tidak diantisipasi. Tingkat kesulitan yang dirasakan paling rentan terjadinya kecelakaan yaitu pada saat short final approach.
Hoist
Latihan hoist merupakan latihan yang biasanya digunakan sebagai persiapan dalam operasi SAR (Search and Rescue). Hal ini sangat penting dimiliki oleh seorang pilot helikopter karena operasi ini sangat identik dengan pesawat helikopter yang mempunyai keunggulan dalam hal penyelamatan. Dalam laihan ini pilot dituntut dapat mengendalikan pesawat secara steady dan stabil sehingga proses penyelamatan bisa terlaksana dengan aman dan lancar. Selain keahlian pilot dalam mengendalikan pesawat, latihan ini juga membutuhkan suatu sistem komunikasi yang tepat antara pilot dengan regu penyelamat.

Keunikan dan keunggulan helikopter tentunya membutuhkan orang yang mampu mengopersikan secara aik dan tepat. Hal ini tentunya membutuhkan proses pelatihan yang unik, khusus dan handal. Selain jenis latihan yang khusus tadi ada beberapa latihan yang pada dasarnya biasa dilakukan baik oleh pilot pesawat fixed wing maupun helikopter, diantanya yaitu latihan navigasi, instrument, searching, terbang malam.

Narsies Abiessss

Saat Shooting Film The GUARDIAN

Whats Up My Bro

Keluarga Bahagia

Gatot Kaca Nuju Ngapung

BARCA FC,.....I'm The Best Player

Garuda Di Dadaku

Taufik Hitler

Opik Bin Laden

I'm The Great "KING ARTHUR"

Salam

Di Bumi Lancang Kuning

Kantor Gubernur Riau Dari Cockpit Colibri

Rumah Kami Sang Pengembara

Mesjid Agung Pekanbaru dari Cockpit Colibri

Kerajaan Siak Yang Legendaris

Durian Mantabs...."Trima Kasih Bang Joni"

Jembatan Siak Mempesona

Pembanguna Stadion Utama Riau

Koleksi Pasar Bawah

Duri- Kota Minyak

23:23 (Awal Dari "Tentang Aku")

Malam ini, selepas ibadah sholat Isya Aku mencoba untuk memejamkan mata dan segera beristirahat. Namun bisikan dalam hati menggetarkan suatu keinginan yang bergejolak memerintahkan tangan-tanganku untuk membuka laptop yang sebenarnya telah Aku matikan.

Aku pun terduduk di pojok kamar, diatas kasur biru yang tidak beralaskan seprai semenjak satu minggu yang lalu karena seprai yang mestinya untuk membungkus kasur Aku gunakan sebagai selimut penghangat di malam hari. Memang di mess ini tidak ada selimut yang bisa membungkus tubuhku menahan hembusan dinginnya AC yang selalu dihidupkan waktu Aku tidur.

Laptop sudah berada di pangkuanku, suara khas booting-nya menandakan laptop sudah siap untuk menerima tarian-tarian jemariku diatas tombol-tombolnya. Sempat Aku termenung sejenak memikirkan hal apa yang telah mendorong Aku dengan kuat agar membuka kembali laptop-ku yang telah tertidur mendahului Aku. Bukan apa-apa, Aku juga heran merasakan gejolak hati ingin menulis di saat orang lain sudah berkunjung ke alam mimpi indahnya. Semoga ini pertanda baik bagiku. Amin.

Waktu telah menunjukan pukul 23.23 WIB. Kebetulan sekali pikirku angkanya cantik sekali. Namun kembali Aku memikirkan apa yang telah ada pikiranku saat tadi sedang sholat. Benar kata orang, kalo sedang ibadah itu sering teringat hal-hal yang tak pernah kita pikirkan sebelumnya. Terus terang saja, ide ingin menulis “Tentang Aku” ini didapatkan waktu sedang bersimpuh menghadap Sang Pencipta. Bisa dibilang sholatku saat itu nggak khusu....begitulah Aku.

Namun ide yang Aku anggap sebagai karunia inilah yang menguatkan niatku untuk menulis apa yang ada dalam pikiranku saat ini. Entahlah akan jadi apa nantinya tulisan ini. Dalam pikirku biarlah ini mengalir apa adanya, Aku hanya mengikuti alur cerita yang ada di otak ini. Berantakan memang namun sekali lagi aku seakan nggak peduli ini tentang apa.

Dengan dimulainya cerita di malam ini, Aku berharap akan mampu mewujudkan salah satu projek pribadiku yang kesekian kalinya disaat aku sedang dinas luar. Dulu waktu di Madiun Alhamdulillah satu bulan bisa merampungkan satu buku yang berjudul “Mengungkap Rahasia Seleksi Prajurit TNI”. Di Jogja juga Aku bisa menggarap buku tutorial dasar photoshop yang diberi judul “ Narsies Abis”. Sempat juga menggarap lagu tapi Aku lupa pas dimana waktu itu. Ada tiga lagu yang Aku ciptakan yaitu Disaat Aku Merindukanmu, Tak berdaya dan lagu calon Mars Skadron Udara 7. Nah sekarang Aku juga berusaha menulis semampunya yang tercetus dalam ide tadi yaitu menulis “Tentang Aku”.
Rencananya tulisan ini akan Aku rangkai secara acak. Aku tidak akan tentukan darimana ini dimulai, bagaimana cerita ini berpola dan ditutup dengan cerita apa. Mengalir saja.

Mudah-mudahan dengan tekad yang sedikit agak nekad, tulisan kali ini bisa terselesaikan. Insya Allah.

Bukan Aku nggak bercermin dan tidak tau diri nekad menulis “Tentang Aku”. Emangnya siapa Aku ini? Aku bukan seseorang yang terkenal, bukan seorang idola atau bahkan seorang yang berprestasi. Aku bahkan terkenal sebagai orang yang tak banyak dikenal orang, pemalu dan terkesan euweuh pangaruhna. Namun dari situlah Aku ingin bercerita sebagai langkahku untuk melihat lebih dalam Tentang Aku. Aku berusaha mengevaluasi diri melalui hobby menulisku.

Pengalamanku dalam menulis membuat Aku ketagihan. Dengan menulis Aku bisa teriak sekeras-kerasnya tanpa mneganggu ketenangan tetangga. Aku bisa marah, sedih dan senang dengan cara merangkaikan beberapa kalimat menjadi satu kesatuan sebuah cerita. Kali ini pun Aku sangat berharap Aku bisa berbagi, melepaskan segala rahasia yang selama ini hanya terpendam dalam hati sang pengembara.

Kita lihat aja nanti apa hasilnya. Yang terpenting Malam ini Aku telah melangkah satu langkah untuk diteruskan langkah berikutnya. Siapa yang tau tulisan ini akan menjadi sejarah seorang Pemimpin Republik ini di masa depan. Wallahualam.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More