10. F/A-18 Hornet: $94 million
F/A-18 Hornet adalah pesawat tempur serang yang dirancang untuk bisa menyerang target darat maupun udara, dan memiliki kemampuan untuk ditempatkan pada kapal induk. Pesawat ini dirancang untuk Angkatan Laut dan Korps Marinir Amerika Serikat, dan digunakan juga oleh beberapa negara lainnya. Pesawat ini juga adalah pesawat demonstrator untuk Blue Angels sejak 1986.
9. EA-18G Growler: $102 million
Boeing EA-18G yang berbasis di kapal induk mempunyai kemampuan mengganggu sistem komunikasi dan radar, menangkap sinyal, dan menyerang radar antipesawat di darat. Versi lama dari pesawat ini sudah digunakan di Irak guna melumpuhkan sinyal pemicu bom di tepi jalan.
8. V-22 Osprey: $118 million
Jangkauan yang luas, kecepatan dan fleksibilitas yang mumpuni, merupakan hal yang diinginkan oleh semua perancang pesawat. Tidak terkecuali pada V-22 ini. V-22 bukan sekedar pesawat atau helikopter biasa, akan tetapi perpaduan antara keduanya. Kecepatan dua kali lipat, jangkauan lebih jauh lima kali lipat, dan dapat terbang lebih tinggi dua kali lipat dari helikopter biasa menjadi keunggulan dari V-22 ini.
Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah diproduksinya helikopter dengan rotor vertikal dengan posisi miring yang menggabungkan kinerja sebuah helikopter dengan kecepatan tinggi dan sayap pesawat terbang. Dengan dua kali kecepatan helikopter, mampu membawa hingga 24 pasukan, atau sampai £ 20.000 (9.072 kg) internal kargo atau £ 15.000 (6.804 kg) dari luar kargo.
7. F-35 Lightning II: $122 million
Pesawat ini adalah pesawat tempur berkursi tunggal, bermesin tunggal, yang dapat melakukan banyak fungsi, antara lain pertempuran udara-ke-udara, dukungan udara jarak dekat, dan pengeboman taktis. Pengembangan pesawat ini dibiayai oleh Amerika Serikat, Britania Raya, dan beberapa negara lainnya. Pesawat ini dikembangkan dan diproduksi oleh industri kedirgantaraan yang dipimpin oleh Lockheed Martin serta dua rekan utamanya, BAE Systems dan Northrop Grumman.
6. E-2D Advanced Hawkeye: $232 million
A major step forward for surveillance and reconnaissance, the Advanced Hawkeye’s powerful new radar system will increase the range of territory an aircraft can monitor by 300%. “It can probably watch the pistachios pop in Iran,” an analyst for the think tank Lexington Institute told National Defense in July. Though development of the plane is on track and two test versions have been delivered to the Navy, budget cuts may keep the planes grounded for at least a year longer than planned.
5. VH-71 Kestrel: $241 million
VH-71 Kestrel merupakan sebuah helikopter terbitan dari AgustaWestland AW101 (dulunya EH101), kini sedang dibangunkan bagi mengantikan Marine One, iaitu helikopter pengangkut Presiden A.S.
4. P-8A Poseidon: $290 million
Boeing’s spruced-up military version of its 737 jet will be used by the Navy to conduct anti-submarine warfare and gather intelligence. It can carry torpedoes, missiles, depth charges and other weapons. The P-8A is expected to go into service in 2013.
3. C17A Globemaster III: $328 million
C-17 Globemaster III adalah sebuah pesawat angkut militer Amerika Serikat yang diproduksi oleh Boeing Integrated Defense Systems dan dioperasikan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat, Angkatan Udara Britania Raya dan Angkatan Udara Australia. Pesawat ini telah juga dipilih oleh Militer Kanada dan direncanakan untuk dikirim pada 2007. NATO juga berencana untuk memesan pesawat angkut jenis ini.
C-17 mengambil bentuk nama yang sama dari dua pesawat angkut berat pendahulunya yaitu C-74 Globemaster dan C-124 Globemaster II.
2. F-22 Raptor: $350 million
F-22 Raptor adalah pesawat tempur siluman buatan Amerika Serikat. Pesawat ini awalnya direncanakan untuk dijadikan pesawat tempur superioritas udara untuk digunakan menghadapi pesawat tempur Uni Soviet, tetapi pesawat ini juga dilengkapi peralatan untuk serangan darat, peperangan elektronik, dan sinyal intelijen. Pesawat ini melalui masa pengembangan yang panjang, versi prototipnya diberi nama YF-22, tiga tahun sebelum secara resmi dipakai diberi nama F/A-22, dan akhirnya diberi nama F-22A ketika resmi mulai dipakai pada Desember 2005. Lockheed Martin Aeronautics adalah kontraktor utama yang bertanggungjawab memproduksi sebagian besar badan pesawat, persenjataan, dan perakitan F-22. Kemudian mitranya, Boeing Integrated Defense Systems memproduksi sayap, peralatan avionik, dan pelatihan pilot dan perawatan.
1. B-2 Spirit: $2.4 billion
Pesawat siluman memiliki kemampuan untuk menghindari pendeteksian, baik deteksi secara visual, audio, sensor panas, maupun gelombang radio (radar). Secara visual, pesawat lebih sulit untuk terlihat bila mempunyai warna yang sama dengan warna latar belakangnya (kamuflase). Secara audio, tentunya berusaha untuk membuat pesawat semakin tenang. Secara sensor panas, pesawat biasanya dideteksi dari panas yang timbul dari badannya atau dari temperatur udara di sekelilingnya. Bagian paling panas dari pesawat biasanya adalah saluran buangan udara mesin atau exhaust dan leading edge (bagian pesawat yang pertama membelah udara).
sumber dari TIME.com
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Ps Frens komentarmu sangat berarti bagi kemajuan dan keselamatan Penerbangan Indonesia."shArE aND think IT diFFerent"
Note: Only a member of this blog may post a comment.